Sabtu, 02 April 2011

Pengaruh Privasi Terhadap Perilaku

Altman menjelaskan bahwa fungsi psikologis dari perilaku yang penting adalah untuk mengatur interaksi antara seseorang atau kelompok dengan lingkungan sosial. Bila seseorang mendapatkan privasi seperti yang diinginkannya maka ia akan dapat mengatur kapan harus berhubungan dengan orang lain dan kapan harus sendiri.

Maxine Wolfe dan dkk(dalam Holahan, 1982) mencatat bahwa pengelolaan hubungan interpersonal adalah pusat dari pengalaman tentang privasi dalam kehidupan sehari-hari.

Kalau menurut Westin (1982), ketertutupan terhadap informasi personal yang selektif , memenuhi kebutuhan individu untuk membagi kepercayaan dengan orang lain. Keterbukaan membantu individu untuk menjaga jarak psikologis yang pas dengan orang lain dalam banyak situasi.

Gifford (1987) memandang bahwa tiap-tiap budaya tidak ditemukan adanya perbedaan dalam banyaknya privasi yang diinginkan, tetapi sangat berbeda dalam cara bagaimana mereka mendapatkan privasi.

Schwartz (Holahan, 1982) menemukan bahwa kemampuan untuk menarik diri kedalam privasi dapat membantu membuat hidup ini lebih mengenakan saat harus berurusan dengan orang-orang yang "sulit". Sementara hal yang senada diungkapkan oleh Westin bahwa saat-saat kita mendapatkan privasi seperti yang kita inginkan, kita dapat melakukan pelepasan emosi dan akumulasi tekanan hidup sehari-hari.

Privasi juga berfungsi mengembangkan identitas pribadi yaitu mengenal dan menilai diri sendiri.Proses mengenal dan enilai diri ini tergantung pada kemampuan untuk mengatur sifat dan gaya interkasi dengan orang lain.

Intinya adalah fungsi psikologis dari privasi dapat dibagi menjadi :
1. privasi memainkan peran dalam mengelola interaksi sosial yang kompleks didalam kelompok sosial.
2. privasi membantu kita memantapkan perasaan identitas pribadi.

Sumber :
Hendro Prabowo. "Arsitektur Psikologi dan Masyarakat"
http://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/peng_psikologi_lingkungan/bab6- privasi.pdf

Tidak ada komentar:

Posting Komentar