Minggu, 14 November 2010

Deindividuasi

Deindividuasi adalh keadaan hilangnya kesadaran akan diri sendiri (self awareness) dan pengertian evaluatif terhadap diri sendiri dalam situasi kelompok yang memungkinkan anonimitas dan mengalihkan atau menjauhkan perhatian dari individu.

Keadaan ini, menurut Mullen(1986) dapat membawa individu kepada perilaku yang diluar batas-batas norma. Pada kumpulan orang beringas yang sedang menyiksa korban, semakin besar jumlah mob, semakin lupa diri dan semakin kejam kelakuannya, sampai mereka mau membakar korban hidup-hidup, memotong-motong korban, dan sebagainya. Pengertian evaluatif terhadap diri sendiri sangat menurun karena semua orang melakukanya. Orang jadi sangat mengatribusikan perilakunya sendiri kepada situasi di luar dirinya, bukan pada kemauan atau pilihanya sendiri. Rasa tanggung jawabnya menurun dan dengan begitu ia mampu melakukan hampir segala hal yang melawan norma.

keadaan deindividuasi ini, menurut Zimbardo (1970) dapat juga terjadi di kota-kota besar padat penduduk. Meningkatnya anonimitas di daerah yang padat penduduk itu menyebabkan timbulnya norma yang mebolehkan vandalisme. Zimbardo sendiri membuktikan hal tersebut.

Penilaian pada diri sendiri yang pada gilirannya akan meningkatkan kesadaran diri adalah sisi lain dari deindividuasi. Peningkatan kesadaran diri(misalnya,dengan adanya cermin atau kamera foto),akan menurunkan deindividuasi. Hal-hal yang dapat menurunkan deindividuasi dan meningkatkan kesadaran diri, selain kaca dan kamera adalah kota kecil, lampu terang, sunyi senyap, papan nama, rumah sendiri,dan sebagainya.

SUMBER ; Psikologi sosial: psikologi kelompok dan psikologi terapan
Masalah 5030 dari Balai Pustaka
oleh Sarlito Wirawan Sarwono

Tidak ada komentar:

Posting Komentar