Sabtu, 13 November 2010

nOrma Kelompok

Norma adalah kesepakatan bersama. Biasanya norma lebih banyak menyangkut baik buruk atau indah jelek daripada benar salah. Karena merupakan kesepakatan, sifat norma adalah subyektif, tidak selalu terikat pada kondisi objektif dan dapat berubah-ubah sesuai dengan perubahan kesepakatan itu sendiri. Misalnya saling merangkul dan mencium pipi antar sesama laki-laki sangat wajar menurut norma bangsa Arab, tetapi sangat tidak wajar bagi masyarakat Indonesia.

Karena sifatnya yang subjektif itu, diperlukan penysuaina diri dari idividu kepada norma setiap kelompok yang akan ditemuinya atau dimana ia sudah menjadi anggota.

Perilaku kelompok, sebagaimana semua perilaku sosial, sangat dipengaruhi oleh norma-norma yang berlaku dalam kelompok itu. Sebagaimana dalam dunia sosial pada umumnya, kegiatan dalam kelompok tidak muncul secara acak. Setiap kelompok memiliki suatu pandangan tentang perilaku mana yang dianggap pantas untuk dijalankan para anggotanya, dan norma-norma ini mengarahkan interaksi kelompok.

Norma muncul melalui proses interaksi yang perlahan-lahan di antara anggota kelompok. Pada saat seseorang berprilaku tertentu pihak lain menilai kepantasasn atau ketidakpantasan perilaku tersebut, atau menyarankan perilaku alternatif (langsung atau tidak langsung). Norma terbetnuk dari proses akumulatif interaksi kelompok. Jadi, ketika seseorang masuk ke dalam sebuah kelompok, perlahan-lahan akan terbentuk norma, yaitu norma kelompok.


Sumber : * http://id.wikipedia.org/wiki/Kelompok_sosial
* Buku Psikologi Sosial oleh Sarlito Wirawan Sarwono

Tidak ada komentar:

Posting Komentar